Seperempat abad
-My Reflection 🌻- Kita menghitung hari. Ketakutan akan ini-itu. Seperti dikejar-kejar. Dikejar waktu, usia, dan target-target tertentu. Kita khawatir besok kaya gini, minggu depan nanti gini, bulan depan kaya apa, tahun depan nanti gimana? Kita menangis saat berdoa, karna menekan sesuatu hal. Kita jenuh saat menyadari satu-persatu kekurangan kita. Kita pasrah, saat menghadapi jawaban dari pertanyaan kita. Kita takluk pada takdir yang tak bisa diubah. Kita terus hidup, karna terus berfikir banyak hal. Kita terus bertanya-tanya, untuk memastikan yang tidak pasti. Kita terus mengancam diri, untuk hari esok, tapi toh berserah diri untuk hari ini. Kita yakin, karna ada kuasa besar. Tapi detik berikutnya panik, karna kita tidak mampu menguasai diri. Kita tersesat dan kembali pulang. Kita berusaha kabur, tapi akan ditemukan. Kita melepaskan, dan meninggalkan jejak. Tidak semudah itu, tidak sesulit itu. Mengapa ada kebahagiaan yang disulitkan? Mengapa ada kejahatan yang dimudahkan? Kita ...



