Sudahkah Kamu?

10 Hal yang harus dilakukan manusia di masa sekarang, karena dampak 'Global Warming', apa saja? Berikut ke-10 hal yang patut kamu lakukan dan sadari :

Selamat Hari Bumi Sedunia - April 22nd


1. Memulai dari diri sendiri
Apa yang dimaksud dengan diri sendiri ialah, menyadari dan mau mengakui apa yang belum dilakukan dan dilaksanakan dengan perilaku dan kehidupan sehari-hari yang kita jalani. Contohnya, membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan air dengan pengelolahan yang tepat. Atau terkadang, lupakan mematikan AC (Pendingin ruangan). Menyadari hal lainnya ialah, isu pemanasan bumi harus kita konsepkan dan sadari secara nyata. Kita tidak bisa lagi bersantai, dan menunggu pemerintah atau pecinta lingkungan hidup memperbaiki bumi. Itu semua mesti disadari secara individual, dan semua hal itu akan berdampak nyata jika kita mau menyandarinya secara nyata dengan ‘aksi’ tanpa suara.

2. Menyadari Dampak dari perbuatan Manusia
Setelah kita memulai dari diri sendiri, semua harus disadari, perjuangan mengembalikan keadaan bumi lebih baik itu tidak mudah, dan instan. Semua harus berkelanjutan, perusakan bumi memang bisa terjadi secara mendadak dan begitu cepat. Tapi, semua itu memiliki dampak yang harus di waspadai dan disadari, perbuatan manusia memiliki andil besar dari kerusakan alam. Bayangkan, alam sendiri akan memilah dirinya ketika terjadi kerusakan, maka itu yang disebut bencana alam, tapi banyak dari penelitian dan observasi, manusialah yang lebih banyak merusak keadaan alam dan tidak menyadari dampak yang terjadi setelahnya. Tebang liar hutang beribu-ribu hektar, kerusakan bawah laut akibat pengeboran tanpa perbaikan berkelanjutan. Perusakan aliran air, karena limbah rumah tangga yang sembarang dibuang, dan dikotori. Semua hal ini harus kita sadari, tidak perlu ilmu khusus dalam memperbaiki bumi yang kita tinggali. Kita hanya perlu bergerak cepat, dan tidak merusaknya kembali.

3. Memahami perubahan Alam
Banyak dari orang mengatakan bumi lebih panas, bumi lebih dingin, bumi sering sekali memunculkan goncangan alam seperti Tsunami, Gempa tektonik,  banjir Bandang, Longsor, Angin Topan, dan Hujan yang tak menentu. Hal inilah yang perlu diperhatikan, bahwa kelangsungan hidup manusia semakin berkembang, dan maju, sehingga penemuan-penemuan yang melancarkan kehidupan manusia bermunculan. Hal ini positif,  tetapi perubahan alam perlu disadari, sejak ratusan tahun lalu, bumi bukan tidak menunjukkan gejolak alam yang tak menentu, kerusakan itu bukan saja karena alam sendiri yang berotasi, tetapi memang sudah lebih dari 60%, manusia tidak menjaga perubahan alam. Iklim, cuaca, dan gejolak bencana alam menjadi tidak bisa sama sekali diprediksi, ilmuwan sulit menjangkau area untuk diteliti, yang ada hanya menemukan kerusakan alam tetap dilakukan karena perbuatan manusia dan berdampak besar.

4. Melaksanakan Kegiatan bermanfaat
Dari ketiga hal diatas, melakukan aksi nyata begitu diperlukan, kegiatan kecil yang bermanfaat dimulai dari diri sendiri. Seperti mengingat mematikan lampu dan aliran listrik apapun, tidak lupa mematikan keran air dan gunakan air sebaik mungkin. Menggunakan transportasi umum dari pada membeli banyak mobil. Membuang sampah pada tempatnya. Dan mengurangi emisi udara seperti tidak membakar sampah, menggunakan produk bergas, menggunakan bahan ramah lingkungan dan sebagainya. Hal lainnya ialah mau menanam tanaman di rumah sendiri atau di tempat kost pun, walau sekecil apapun ruang tempat kita tinggal. Buatlah pot tanaman organik sendiri, dan sederhana mungkin. Rajin melakukan pembersihan perabotan rumah dan sebagainya. Kegiatan yang bermanfaat dimulai dari diri sendiri dan dari rumah sendiri, hal di atas merupakan beberapa kegiatan bermanfaat kalian bisa melakukan lebih banyak lagi dan mengajak banyak orang melakukan hal demikian.

5. Mengajak orang disekitar berubah
Point ini mungkin menjadi salah satu ajakan yang sulit, jika tidak dimulai dari sendiri. Ya, bagaimana bisa orang setuju dengan kata dan ajakan kita, jika kita sendiri tidak melaksanakan hal baik dan melakukannya sebagai contoh yang benar. Maka dari itu, jika kitapun sudah melaksanakan hal yang bermanfaat untuk lingkungan hidup, tentu kita harus berani mengajak lebih banyak orang untuk melanjutkan perbuatan yang tidak hanya bermanfaat bagi 1 atau 2 orang, tapi bisa saja berdampak bagi banyak orang. Kemauan dan Ajakan harus bisa diimbangi dengan keyakinan dan kesungguhan yang tanpa batas dan tanpa balasan. Jika dari 1 orang mengajak 2 orang, dan akan berkelipatan berikutnya, hal ini akan membentuk dunia yang nyaman dan indah.


6. Mampu berkomitmen jangka panjang
Ajakan, dan aksi yang sudah kita laksanakan dan sadari akan lebih bermanfaat dan berguna jika kita berkomitmen dan tetap berada pada jalur yang benar. Jalur yang benar ialah, tidak merusak lingkungan, dan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, tidak merusak isi alam tanpa tanggung jawab. Komitmen jangka panjang ialah, komitmen seumur hidup, jika kita sudah tidak ingin menggunakan pemikiran egoistis kita dengan mengacuhkan perubahan alam, dan mau memberi kesempatan pada generasi dibawahnya, tentu usaha yang kita lakukan akan berbuah manis, dan tidak sia-sia, hal inilah yang mesti kita yakini dan hidupkan, yaitu berusaha semaksimal dan sebaik mungkin.

7. Melaporkan dan Menegur
Pengelolahan alam yang berkelanjutann butuh nyali dan usaha yang maksimal. Usaha maksimal berupa kerja keras tanpa henti, dan senantiasa menindaklanjuti individu atau kelompok yang berusaha memutus usaha baik dan berusaha semakin merusak lingkungan hidup. Tempo lalu, Indonesia dikejutkan dengan kebakaran hutan yang ganas di Sumatera, Kalimantan dan sekitarnya, sampai saat ini seakan berita itu lenyap layaknya asap yang habis oleh angin. Pembantaian bintang, pemusnahan hutan yang ternyata hutan lindung, dan sebagainya, hal inilah yang perlu kita lakukan, yaitu melapor dan berani untuk menindaklanjuti sikap yang tak boleh ditutup-tutupi. Menegur, hal sederhana yaitu jika melihat tetangga, saudara, teman, atau bahkan keluarga kita yang melakukan perbuatan tidak benar, tegurlah. Jadilah individu yang tidak segan terhadap peristiwa yang melanggar norma perilaku yang selayaknya. Jadilah agen perubahan yang tidak takut dan berani dengan keyakinan yang selagi itu positif dan benar, berhubungan dengan alam sekitar.

8. Mengkampanyekan dan Melaksanakan
Setelah menyuarakan kepentingan bagi banyak orang yaitu perbaikan lingkungan hidup, kita mesti menyuarakan aksi dan ajakan positif ke berbagai tempat dan forum, kita juga bisa mengkampanyekan aksi dan perbuatan positif tersebut ke media social, atau secara langsung ke berbagai pertemuan suatu acara baik secara individual atau kelompok. Mengkampanyekan, yaitu berani bersuara pada tujuan yang tepat. Misalkan, pada pemerintah terhadap seruan kebakaran hutan yang menyusahkan warga yang tinggal di sekitar hutan yang tidak dapat berkeluh-kesah karena kurangnya wadah pengaduan. Atau melaksanakan kegiatan penanaman dan pembersihan di sekitar sungai dan hutan yang dilindungi. Kedua hal ini memiliki andil besar terhadap terlaksananya perbaikan lingkungan hidup.

9. Memberikan edukasi yang nyata
Pada konteks ini, saya pribadi sebagai seorang pelajar, dapat memberikan edukasi pada anak dibawah usia  saya seperti keponakan, sepupu, tetangga, atau teman-teman sebaya saya. Edukasi ini harus dibarengi dengan perbuatan, dan pengetahuan yang secukupnya. Edukasi sepeti apa yang dimaksud? Yaitu, tentang bagaimana cara kita melawan iklim yang sedang ekstrem (Terlalu panas-terlalu dingin) seperti, rajin meminum air putih jika di musim panas. Atau rajin menggunakan pelembab jika sedang musim dingin, agar kulit tidak pecah-pecah. Atau memberi edukasi, tanggap dalam bencana alam, dan sebagainya, hal ini bukan saja antar usia dalam membagi edukasi yang memang diperlukan, tetapi pada siapa saja, agar hal-hal yang diperlukan bisa saling dimengerti dan dilaksanakan dengan benar.

10. Menjadi Agen Perubahan
Tanpa usaha dan kegigihan, tanpa disadari kita telah menjadi agen perubahan. Hal ini memang menjadi wajar, ketika segala usaha dan kegiatan yang sudah kita perjuangan, ialah demi kenyamanan hidup generasi berikutnya. Menjadi agen perubahan yaitu menjadi teladan yang tidak perlu diakui, hal ini akan berproses sebagaimana kita mau bertekun dengan suara-suara yang tidak bisa menyuarakan, tetapi kitalah yang menjadi penyambungnya, semua demi kebaikan bersama. Karna kenyamanan bumi bukan hanya milik perorangan, atau kelompok atau bangsa, tetapi untuk seluruh ciptaan yang Esa.

Sayangi Bumi yang kita tinggali, untuk hidup yang lebih baik. Jadilah pemberi kesempatan terhadap anak-cucu-hingga-cicit kita dan generasi penerusnya. I am Agent of Change.



Catatan Penulis

Komentar

Postingan Populer