Puisi 16
Bahasa Dendam
Ketika
memuncak isi hati
Bara akan
melebur, dan meletus
Memanasi
dinding hati
Tak ada lagi
yang perlu disesali
Semua sudah
menjadi luka
Semua sudah
diarangi tanpa sisa
Debu dan
lautan asap mengelilingi sisa hati
Hati yang
sendu dan sepi
Hati yang
terbuka oleh buratan dosa
Hati yang
tak pernah memaksa “Kenapa”
Hati yang
selalu menerima “Kapan”
Tapi hari
berlalu bagai embun di malam menuju pagi
Bagai Senja
di Siang menuju Sore
Indah, dan
menenangkan
Butiran air
turun dari dalam bumi, benarkah
Semburan
bara api keluar dari atas bumi, tidakkah
Semua
hanyalah ilusi dari tatapan kosong
Menanti
ketidakhadiran sang bandit
Menjawab semua
tanya yang tak diucapkan
Dan
melangkah tanpa penopang
Memikul dosa
pribadi
Dan memaafkan
tanpa menghapus memori
by Corani (Cory Sarah Yohani Sibarani)


Komentar
Posting Komentar